‘Pada tahun 2016 industri pengolahan mencapai Rp. 536,47 trilyun tertinggi selama lima tahun terakhir. Namun demikian dalam dua tahun terakhir pertumbuhannya mengalami perlambatan’
INDUSTRI pengolahan di Jawa Timur, menjadi lokomotif penggerak ekonomi daerah. Bagaimana tidak, sektor industri merupakan sektor pendukung utama perekonomian Jawa Timur dengan kontribusi sebesar 29 persen.
Sektor ini tumbuh cukup cepat, sehingga struktur ekonomi 40 tahun yang lalu masih didominasi pertanian, sekarang ini sudah berbalik didominasi oleh sektor industri.
Kontribusi pertanian 40 tahun yang lalu sekitar 43 persen dan sekarang menjadi tinggal 13 persen. Sebaliknya industri pada kondisi 40 tahun yang lalu hanya 12 persen, saat ini menjadi 29 persen, terbesar dibanding sektor-sektor lainnya.
Pada tahun 2016 industri pengolahan mencapai Rp. 536,47 trilyun tertinggi selama lima tahun terakhir. Namun demikian dalam dua tahun terakhir pertumbuhannya mengalami perlambatan.
Pada tahun 2014 pertumbuhan sektor industri pengolahan sempat menyentuh angka 7,67 persen, pada dua tahun terakhir melambat masing-masing 5,63 persen (2015) dan 4,51 persen (2016).
Melambatnya pertumbuhan tersebut lebih dikarenakan dampak eksternal ekonomi global yang kurang mendukung. Beberapa industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan II tahun 2017 mengalami pertumbuhan dan kontraksi produksi lebih dari 10 persen.
Industri logam dasar tercatat mengalami pertumbuhan produksi tertinggi (19,59 persen). Sedangkan industri minuman mengalami kontraksi tertinggi (-22,02 persen).(tmt)
SUMBER: BPS Jawa Timur