Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Jumlah Penduduk DKI Jakarta Tahun 2018

Jumlah Penduduk DKI Jakarta Tahun 2018

Menurut Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia tahun 2018 adalah sebanyak 265.015 juta. Sementara itu, jumlah penduduk DKI Jakarta pada tahun 2018 mencapai 10.467.600.

Penduduk Jakarta apabila dibagi menurut jenis kelamin, perbandingannya yaitu perempuan 5.222.900 sedangkan laki-laki berjumlah 5.244.700 jiwa. Pada tahun 2017, penduduk Jakarta menyentuh angka 5.202.800. Artinya terjadi kenaikan berkisar 42 ribu penduduk.

Dalam Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045 terpapar bahwa jumlah penduduk penduduk di provinsi dengan luas wilayah 661,5 km persegi ini pada 2015 sebanyak 10,18 juta jiwa. Ada 5,12 juta jiwa kelamin laki-laki dan 5,06 juta jiwa perempuan.

Pada tahun tersebut, jumlah penduduk laki-laki di Jakarta lebih banyak dibanding perempuan, tapi mulai 2018, jumlah penduduk perempuan akan lebih banyak dari penduduk laki-laki.

Jumlah Penduduk DKI Jakarta Tahun 2018
Jumlah Penduduk DKI Jakarta Tahun 2018

Menurut Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), pada tahun 2040, penduduk ibu kota bakal mencapai puncak tertinggi, yaitu sebanyak 11,28 juta jiwa. Laki-laki 5,44 juta dan perempuan 5,84 juta jiwa. Setelah tahun 2040, penduduk Jakarta akan mulai berkurang, bahkan pada 2045 menurun ke 11,24 juta jiwa.

Jakarta ada di peringkat 6 sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak se-Indonesia. Di peringkat satu Jawa Barat, berturut Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten.

DKI Jakarta sebagal ibu kota negara memang selalu menjadi magnet untuk dikunjungi bahkan ditinggali masyarakat dari berbagai penjuru Indonesia. Akibatnya, jumlah penduduk DKI Jakarta terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Termasuk juga pertumbuhan penduduk yang disebabkan angka kelahiran dan meningkatnya angka harapan hidup. Selama dua tahun terakhir, jika dihitung penduduk Jakarta rata-rata bertambah 269 orang setiap harinya. Atau 11 orang setiap jamnya.

Akan tetapi bila mempelajari migrasi masuk seumur hidup sepanjang tahun 1980 hingga tahun 2015 di DKI Jakarta, ada perubahan yang tak disangka. Pada era 1980 sampai  tahun 2010, arus migrasi masuk di DKI Jakarta memang terus meningkat pesat.

Menariknya, pada masa 2010-2015, urbanisasi penduduk di Jakarta menurun untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Pada tahun 2010, penduduk migran di Jakarta sebanyak 4.077.515 penduduk. Nah pada tahun 2015, ternyata telah menyusut menjadi 3.647.328 jiwa.

Hal ini karena kebijakan eks Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada periode 2007-2012. Ia bekerja sama dengan daerah asal imigran, lalu memperketat regulasi kependudukan dan pencatatan sipil.

DKI Jakarta juga adalah provinsi dengan penduduk terpadat di Indonesia. Kepadatannya mencapai Iebih dan 15,68 ribu jiwa/km2 pada tahun 2017. Angka ini terus meningkat dibandingkan tahun sebelumnya seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Dengan jumlah penduduk sebesar 2,53 juta jiwa, Jakarta Barat menjadi kota terpadat di DKI Jakarta dengan kepadatan mencapai 19,52 juta jiwa/km2.

Hal ini sejalan dengan laju pertumbuhan penduduknya sebagai laju tertinggi sebesar 1,28 persen. Pertumbuhan hunian di Jakarta Barat menjadi salah satu pemicu pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.

Sementara itu, kepadatan penduduk Jakarta adalah yang tertinggi dibanding provinsi lainnya. Provinsi dengan kepadatan tertinggi kedua adalah Jawa Barat, diikuti Banten di urutan ketiga. Sedangkan kepadatan penduduk secara nasional hanya sekitar 130 jiwa/km persegi.

Sebagai informasi, luas wilayah Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar 662,3 km persegi, sementara jumlah penduduk pada 2017 mencapai 10,37 juta jiwa. Adapun laju pertumbuhan penduduk (berdasarkan sensus penduduk 2010) DKI Jakarta pada 2017 mencapai 1,06%.(tmt)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *