‘Dalam data yang dipublikasikan BPS Jawa Barat, diketahui bahwa jumlah penduduk miskin Jawa Barat pada Maret tahun 2017 adalah sebanyak 4.17 juta jiwa atau 8.71 persen. Dibandingkan September 2016, terjadi penurunan 0.6 poin’
KEMISKINAN merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu Negara atau daerah. Nah bagaimana kemiskinan di Provinsi Jawa Barat selama ini? Berapa jumlah penduduk miskin Jawa Barat menurut kabupaten kota pada tahun 2017?
Penanggulangan kemiskinan dan kelaparan memang sudah menjadi cita-cita global. Hal ini telah lama tertuang dalam poin kesepakatan seluruh bangsa di dunia dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang targetnya hingga tahun 2015.
Akan tetapi, sampai September 2015, upaya mengentaskan kemiskinan dianggap belum menunjukkan capaian memuaskan. Para pemimpin dunia pun kembali merumuskan tujuan pembangunan global dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Nah, kemiskinan masih menjadi prioritas dalam SDGs ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia sendiri, memandang kemiskinan sebagai ketidakmampuan dari segi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan nonmakanan yang diukur dan sisi pengeluaran. Suatu penduduk disebut penduduk miskin apabila rata-rata pengeluaran per kapita setiap bulan berada di bawah Garis Kemiskinan.
Garis Kemiskinan merupakan suatu representasi dan jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan 2100 kilo kalori per kapita per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan. Sumber data utama BPS ini adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS).

BPS JAWA BARAT
Dalam data yang dipublikasikan BPS Jawa Barat, diketahui bahwa jumlah penduduk miskin Jawa Barat pada Maret tahun 2017 adalah sebanyak 4.17 juta jiwa atau 8.71 persen. Dibandingkan pada September 2016 yaitu 8.77 persen, terjadi penurunan 0,6 poin.
Sementara jika dilihat dalam kurun waktu setahun, yaitu Maret 2016 hingga Maret 2017, terjadi penurunan yang signifikan. Yaitu sebesar 0.24 persen. Ini menunjukkan perkembangan positif. Menandakan pemerintah berhasil mengentaskan kemiskinan dalam periode tersebut.

Bila diamati, pengentasan kemiskinan di Jawa Barat pada periode tahun 2012 sampai 2016, boleh dikata cukup baik (lihat tabel). Pada tahun 2012, penduduk miskin Jawa Barat mencapai 4.43 juta. Kemudian berturut 2013, 4.37 juta jiwa. Tahun 2014, 4.23 juta jiwa. Tahun 2015, 4.43 juta jiwa. Dan tahun 2016, 4.22 juta jiwa. Penduduk miskin hanya naik pada tahun 2014 ke tahun 2015.
Sementara itu, daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Jawa Barat yakni di Kabupaten Bogor sebesar 490 ribu jiwa. Kedua di Kabupaten Garut dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 298 ribu. Ketiga Kabupaten Cirebon 288 ribu. Keempat Kabupaten Bandung 272 ribu penduduk. Dan kelima Kabupaten Cianjur sebanyak 261 ribu jiwa.
Perlu diketahui, meskipun jumlah penduduk miskin di lima daerah ini adalah yang terbanyak, tetapi bukan berarti yang tertinggi. Sehingga tidak bisa menjadi acuan menilai keberhasilan pemerintah setempat menurunkan jumlah penduduk miskin.
Di sisi lain, daerah dengan jumlah penduduk miskin paling sedikit yaitu di Kota Banjar yang hanya 12.740 jiwa. Kemudian Kota Sukabumi 27.510 jiwa. Kota Cirebon 30.150 penduduk. Kota Cimahi 35.070 jiwa. Lalu Pangandaran 40.140 jiwa (selengkapnya lihat tabel).(tmt)